Setiap pencarian dan kepergian akan menemukan pulangnya sendiri.

Allah berfirman: “Di bumi itu kamu hidup dan di bumi itu kamu mati, dan dari bumi itu (pula) kamu akan dibangkitkan. (QS : Al A’raaf, 25)
Kita, barangkali akan sangat kesulitan untuk memahami apa yang alam lakukan atau sederhananya apa yang alam inginkan. Seringkali kita luput, betapa tabah dan sabarnya ombak untuk meluluhkan tegar karang di tepian atau pasir yang merelakan diombang-ambing kemanapun sesenangnya arus ombak.
Segalanya tak pernah benar-benar pergi. Ombak yang setiap hari dengan tekun dan sabar meluluhkan karang, ada waktunya ia kembali dan tenang ke tengah lautan. Juga pasir yang acapkali dibawa ombak ke tengah laut, pada akhirnya dia kembali lagi ketepian. Hal-hal yang terombang-ambing di tengah lautan pula –misal kayu potongan kapal atau lainnya— satu waktu akan kembali lagi ke tepian atau dermaga atau pantai meskipun tanpa nahkoda dan penumpang.
Barangkali itulah contoh sederhana dari apa yang alam ingin sampaikan pada kita. Bahwa pulanglah yang sebenarnya kita cari pada kepergian dan pencarian ini. Sesuatu, seseorang dan segala yang sedang pergi dan mencari suatu hal, maka ia akan menemukan pulangnya sendiri; seperti matahari di barat dari jauh hari. Syukuri dan nikmati kepergian dan pencarian kita. Sebab pulang sudah menunggu dengan gembira.
Maka Maha Suci (Allah) yang ditangan-Nya kekuasaan atas segala sesuatu dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan. (QS: Yasin, 83).

Related Post



Post a Comment