Komunikasi Massa merupakan komunikasi
yang menggunakan media massa, baik berupa media cetak seperti koran, atau juga yang
menggunakan media elektronik seperti televisi , yang dikelola oleh sebuah
institusi atau lembaga, yang ditujukan kepada banyak orang diberbagai tempat.
Dewasa ini, media massa memang
merupakan suatu hal yang tidak dapat dipungkiri sangat dibutuhkan oleh
masyarakat, setiap manusia membutuhkan informasi. Dengan pesatnya perkembangan
media massa tentu saja sangat memudahkan masyarakat untuk mengakses informasi
kapan saja dan dimana saja. Media juga merupakan sebuah elemen penyalur
informasi yang mempunyai pengaruh cukup kompleks, dikarenakan media tidak hanya
mempengaruhi individu per individu tetapi media juga mampu merubah tataran
kehidupan yang ada di masyarakat. Media
juga dianggap berkuasa dalam membentuk opini publik.
Tayangan media massa sudah sangat
beragam, ada beberapa media yang mengkhususkan pada hiburan, pendidikan, bahkan
ada beberapa media yang lebih memusatkan pada penayangan informasi seputar
kejadian aktual dan politik. Pada dasarnya, setiap media massa di haruskan
memberikan suatu informasi yang dapat bermanfaat dan berguna untuk masyarakat.
Namun pada kenyataannya tak semua media massa dapat menyajikan informasi yang
bermanfaat dan mendidik.
Dikarenakan media massa telah
dijadikan suatu kebutuhan yang tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia,
media massa akan memberikan suatu dampak tersendiri bagi masyarakat. Contohnya
saja media mempunyai kekuatan dalam mengubah dan membentuk gaya hidup
seseorang.
Di Indonesia sendiri saat ini,
tayangan-tayangan media massa yang bisa memberikan dampak positiv bagi yang
menonton sangat dibutuhkan, bukan tayangan sinetron kejar tayang yang penuh
dengan rekayasa berlebihan atau tayangan reality show yang sebenarnya bukan
kejadian real.
Ada ungkapan yang pernah saya dengar
“Barangsiapa menguasai informasi maka dia akan menguasai dunia dan seseorang
yang memiliki informasi pasti menang.” Mungkin itu yang menyebabkan media mau
tak mau saling bertarung untuk merebut perhatian khalayak. Lalu efek yang
ditimbulkan oleh media tersebut sangat erat kaitannya dengan perubahan
pengetahuan , sikap atau perilaku yang disebabkan oleh pemberitaan atau
tayangan media massa.
Realitasnya memang media sekarang
lebih mengejar rating atau keuntungan dibanding dengan lebih mementingkan sisi
moral atau pendidikan. Media juga cenderung “latah” atau seragam dalam membuat
program-program acara, misalnya saja jika ada salah satu stasiun TV yang
membuat sebuah program acara dan
ratingnya bagus, maka stasiun TV lainnya akan mengikuti membuat program acara
tersebut. Contoh lainnya ketika memasuki bulan puasa, dari delapan stasiun TV
pada acara sahur, tujuh stasiun TV menyiarkan acara lawakan yang sangat heboh,
dan hanya satu stasiun yang menyiarkan seorang Da’i berkhotbah tentang makna
berpuasa. Realitas ini menunjukkan bahwa hal ini terjadi lebih karena masalah
rating.
Kebebasan Pers sendiri terjadi di
Indonesia setelah lahirnya orde reformasi yang menggantikan orde lama dimana
pada masa itu kebebasan media sangat dikekang. Sangat jauh berbeda dengan saat
ini, media massa dengan bebas mempublikasikan segala informasi tanpa ditutupi
sedikit pun sehingga semua permasalahan yang ada di negeri ini dapat dikonsumsi
oleh masyarakat luas. Yang lebih mengerikan, media massa cenderung telah
dipergunakan untuk mempengaruhi pendapat masyarakat luas dan mengarahkan kepada
tujuan tertentu.
Apakah ini yang dimaksud dengan
kebebasan pers? Kebebasan pers yang dibarengi dengan norma dan nilai yang
positiv tentu itu lah kebebasan pers yang diharapkan. Bukan kebebasan pers yang
tak mementingkan norma dan nilai yang akan berdampak negativ bagi khalayak.
Kebebasan itu perlu dibatasi agar tak melampaui batas.
Media yang paling banyak dikonsumsi
atau digemari oleh masyarakat antara lain adalah Televisi dan Internet. Namun
tak banyak tayangan di TV yang menayangkan acara mendidik, sebut saja sinetron,
infotainment, reality show dan lain-lain. Sepertinya sulit bagi media untuk
dapat menyelenggarakan acara di TV yang menginspirasi dan bersifat mendidik,
padahal tujuannya adalah untuk turut membangun karakter bangsa. Tayangan acara
yang bersifat menginspirasi dan mendidik tersebut bahkan dapat dihitung jari
dan sangat sedikit sekali, sebut saja tayangan Kick Andy dan Mario Teguh.
Anehnya tayangan yang menginspirasi seperti itu kurang diminati oleh
masyarakat, termasuk kalangan remaja yang kebanyakan lebih suka menonton acara
musik seperti Dahsyat atau Inbox.
Mungkin itu juga salah satu alasan
mengapa media lebih banyak menyuguhkan tayangan acara yang bersifat menghibur.
Tapi ada pula acara di TV yang menggabungkan acara yang mendidik yang dikemas
dengan sesuatu yang menghibur.
Salah
satu dampak yang paling ditakutkan dari media massa adalah kekuatan media dalam
mengubah dan membentuk gaya hidup seseorang, dan perubahan nilai yang terjadi,
yang dulunya tidak boleh, sekarang jadi boleh, itulah salah satu dampak negativ
media massa dalam mempengaruhi perubahan nilai.
Media memang mempunyai dampak yang
besar bagi kehidupan masyarakat, oleh karena itu kita harus bisa memilih
tayangan yang baik dan sesuai. Mulai lah dengan memberi tayangan yang mendidik
bagi anak kecil. Sebenarnya tayangan kartun Spongebob atau Bernard yang
ditayangkan di stasiun TV harus dihindari untuk ditonton anak-anak, karena
tayangan tersebut menayangkan karakter-karakter tokohnya yang bisa jadi salah
satu alat pembodohan bagi anak-anak dan bisa berdampak pada ditirunya karakter
bodoh mereka. Tayangan lainnya yang harus dihindari adalah tayangan kekerasan.
Untuk itu dibutuhkan media literacy (melek media) bagi setiap orang agar mampu
mengakses atau mengkomunikasikan pesan dalam media dan mengevaluasinya secara
kritis.
Kebebasan pers di Indonesia memang
telah melampaui batas, hingga semua yang terjadi di negeri ini tak ubahnya
seperti sandiwara atau drama yang direkayasa. Media massa juga telah dijadikan
suatu alat bagi orang yang punya kepentingan sendiri untuk memenuhi tujuan yang
diinginkan.
Kebebasan pers jangan dimanfaatkan
kepada hal-hal yang bisa merusak, namun harus diimbangi dan dibatasi agar tidak
melampaui batas.
- Media massa seharusnya dapat memberikan informasi yang obyektif untuk masyarakat.
- Kebebasan media massa harus dikendalikan oleh negara, agar tak berdampak buruk bagi masyarakat dan negara.
- Kualitas tayangan media massa harus ditingkatkan dalam upaya membangun karakter bangsa.
- Diharapkan agar semua pihak penyelenggara media massa untuk tidak mencari keuntungan semata.
- Masyarakat juga diharapkan agar sudah melek media, supaya bisa memilih dan menilai tayangan yang layak untuk disimak.
- Kita sebagai generasi muda juga harus memperbaiki kualitas media massa kearah yang lebih baik.
Terimakasih gan artikelnya bisa membantu tugas kuliah saya..
Post a Comment